Selasa, 04 November 2014

kurikulum berbasis

                                           KURIKULUM BERBASIS BINGUNG(KBB)





                   Kurikulum pendidikan yang saat ini berubah-ubah menjadi kebingungan tersendiri bagi pendidik maupun peserta didik( Kedaulatan Rakyat,16 Mei 2006). Siswa seakan-akan menjadi kelinci percobaan untuk menemukan kurikulum mana yang pengaruhnya lebih besar terhadap mutu pendidikan. Jadi tak usah heran bila belum genap satu tahun kurikulum sudah diisukan satu tahun akan diganti dengan kurikulum yang lain. Lucunya lagi, perubahan kurikulum yang membingungkan ini menjadi ladang uang bagi pihak tertentu. Tiap pergantian kurikulum maka buku ajar pun berganti walaupun sebenarnya yang berubah adalah cover buku yang dipoles lebih menarik, isinya sama saja dengan buku yang digunakan kurikulum lama,dan siswa diwajibkan untuk membeli buku baru.
                  
                  Kurikulum berbasis bingung (KBB), mungkin itu lebih tepat untuk mengistilahkan kurikulum pendidikan kita yang gonta-ganti.kurikulum berbasis kompetensi ( KBK ) kemudian pada tahun 2006 diganti dengan KTSP. Kurikulum berbasis sekolah telah mengundang banyak pakar menyumbangkan ide mereka. Ada yang mengusulkan menggunakan kurikulum berbasis karakter, ada yang mengusulkan kurikulum berbasis alam dan masih banyak lagi kurikulum lainnya yang disesuaikan dengan “selera” . kira- kira kurikulum mana yang tepat untuk menjadi solusi pendidikan kita? Tidak ada yang salah dengan dengan kurikulum, yang salah adalah pelaku pendidikan. Pelaku pendidikan yang dimaksud bukan hanya guru tetapi semua element masyarakat Indonesia yang bertanggugjawab atas pendidikan. Bila pelaku pendidikan masih menganaktirikan pendidikan dan terus melakukan KKN, semua kurikulum tidak akan ada yang mampu mengantarkan pendidikan Indonesia ke puncak keberhasilan, dan pendidikan Indonesia tidak akan pernah lepas dari pembodohan siswa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar